BRIGADE MENGAWAL GEJOLAK TUNTUTAN BURUH DI JANTUNG IBU KOTA.



Jakarta 22 September 2025

Brigade.Org -Di bawah langit Jakarta yang mendung, ribuan buruh dari berbagai penjuru negeri berkumpul. Bukan sekadar demonstrasi biasa, tetapi sebuah unjuk rasa masif yang mengalirkan gema tuntutan dari jutaan suara pekerja. Sekitar 10 ribu buruh dari berbagai serikat, bersatu dalam satu aliansi, menggelar aksi di depan Gedung DPR/MPR RI. Mereka datang dengan membawa panji-panji perjuangan dan lima tuntutan utama yang diyakini sebagai kunci keadilan.


Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, mengungkapkan bahwa aksi ini merupakan sebuah orkestrasi internal. Hanya dua konfederasi besar yang berkoordinasi, sebuah langkah strategis untuk menjaga kondusifitas dan membentengi barisan dari potensi penyusupan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. "Hal ini dilakukan agar tidak ada pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang mencoba melakukan penyusupan," ujarnya, menegaskan komitmen mereka terhadap sebuah aksi damai yang terstruktur.


Lima Manifesto Perjuangan Buruh

Dalam gelombang massa yang membanjiri jalanan, terbentang lima tuntutan yang bukan sekadar seruan, melainkan sebuah manifesto perjuangan yang menggali akar permasalahan bangsa:

 * Penegakan Hukum Tanpa Intervensi: Mereka menyuarakan dukungan tegas kepada Polri untuk menegakkan hukum secara profesional, bebas dari tekanan pihak manapun. Mereka juga menegaskan bahwa penggantian pimpinan Polri adalah hak prerogatif Presiden, sebuah sikap yang menunjukkan pemahaman mendalam terhadap prinsip-prinsip konstitusi.

 * Supremasi Sipil: Para buruh menempatkan diri mereka di garis depan dalam memperjuangkan supremasi sipil, menolak segala bentuk intervensi yang menggerus kedaulatan rakyat.

 * Usut Tuntas Pelaku Pembakaran: Mereka menuntut agar para pelaku pembakaran fasilitas publik seperti gedung DPRD diusut tuntas tanpa pandang bulu, sebuah seruan untuk keadilan yang paripurna.

 * Keadilan Restoratif: Mereka mendesak adanya ruang restorative justice bagi peserta aksi yang tidak melakukan tindak pidana, sebuah langkah humanis yang mengedepankan pemulihan daripada penghukuman.

 * Perlindungan Ketenagakerjaan: Tuntutan ini menjadi jantung dari gerakan mereka: mendesak pengesahan RUU Ketenagakerjaan, sekaligus menolak kebijakan upah murah dan penghapusan sistem outsourcing yang merugikan.


Andi Gani menegaskan bahwa dukungan terhadap Polri harus diwujudkan secara nyata agar institusi tersebut semakin profesional, transparan, dan terus mendengar aspirasi masyarakat. Ia juga mengingatkan bahwa reformasi kepolisian tidak boleh dicemari oleh kepentingan tertentu. Dalam gejolak aksi ini, suara buruh bukan sekadar keluhan, melainkan sebuah seruan yang menggugah, menuntut perubahan yang mendasar demi masa depan yang lebih adil.

Penulis

Admin brigade.org


Post a Comment

Previous Post Next Post