APEL SIAGA KEBANGSAAN

 



Media brigadespsi.org

Lampu Kuning dari Buruh: Apel Siaga 15 Oktober 2025 di Bekasi

Gerakan buruh di Indonesia mengirimkan sinyal bahaya yang sangat serius kepada pemerintah dan politisi. Melalui Ketua KSPSI, Andi Gani Nena Wea, S.H., M.H., buruh menegaskan bahwa mereka akan menyalakan “Lampu Kuning” bagi negara dengan menggelar Apel Siaga Kebangsaan.

​Acara besar ini rencananya akan diadakan pada 15 Oktober 2025 di lokasi baru yang lebih strategis dan mudah diakses: Lapangan Belakang Mall Living Plaza Jababeka, Bekasi. Lokasi ini dipilih karena diperkirakan mampu menampung sekitar 100.000 anggota serikat pekerja yang akan hadir.

​Ini bukan sekadar apel biasa. Ini adalah peringatan keras pertama dari serikat buruh secara terbuka terhadap arah demokrasi di Indonesia.

​Empat Pesan Penting dari Lapangan Bekasi

Andi Gani Nena Wea, S.H., M.H. menjelaskan bahwa Apel Siaga ini punya empat tuntutan utama yang harus didengar dan dijalankan oleh pemerintah:

  • Jaga Kedaulatan Rakyat (Supremasi Sipil): Buruh menuntut agar kekuasaan tertinggi di negara ini benar-benar dipegang oleh rakyat dan lembaga sipil yang dipilih secara sah, bukan oleh kelompok di luar konstitusi atau penguasa-penguasa tersembunyi (oligarki).
  • Jaga Keutuhan NKRI: Keutuhan bangsa tidak hanya soal wilayah, tapi juga soal keadilan bagi seluruh rakyat. Pemerintah harus berhenti membuat kebijakan yang hanya menguntungkan segelintir orang. Persatuan hanya akan kuat jika ada keadilan sosial.
  • Jaga Demokrasi: Buruh menolak keras segala upaya yang bisa melemahkan atau menghilangkan suara rakyat dalam proses politik. Demokrasi harus berjalan jujur, terbuka, dan bersih dari campur tangan yang merusak.
  • Sahkan RUU Ketenagakerjaan yang Berpihak pada Pekerja Indonesia: Buruh menuntut pemerintah dan DPR segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Ketenagakerjaan yang benar-benar melindungi hak-hak pekerja, menjamin kesejahteraan, dan menciptakan keadilan di dunia kerja.

​Kenapa Apel Siaga Ini Penting?

​Apel Siaga Kebangsaan ini adalah sinyal darurat. Jika 100 ribu buruh dari 26 federasi bersatu dan turun ke jalan, artinya ada masalah besar yang tidak bisa diabaikan. Ini adalah cara buruh mengatakan: "Kami melihat ada sesuatu yang tidak baik untuk masa depan negara ini."

​Mobilisasi besar-besaran di Bekasi ini diharapkan menjadi titik balik, memaksa pemerintah dan elite politik untuk duduk bersama, berdialog, dan serius membahas isu-isu yang mengancam kesejahteraan rakyat dan fondasi demokrasi, termasuk soal pentingnya RUU Ketenagakerjaan yang adil.

AYO BERGABUNG! JANGAN DIAM SAAT NEGARA MEMBUTUHKAN

​Kepada seluruh buruh, aktivis, mahasiswa, dan masyarakat yang peduli masa depan bangsa!

Saatnya kita tunjukkan kekuatan persatuan kita. Jangan biarkan kekecewaan berubah menjadi kepasrahan.

DATANGLAH ke Apel Siaga Kebangsaan!

KAPAN: 15 Oktober 2025

DI MANA: Lapangan Belakang Mall Living Plaza Jababeka, Bekasi

Kehadiran Anda di lapangan adalah suara Veto Rakyat yang tak bisa diabaikan oleh siapa pun.

Mari kita tegaskan Empat Tuntutan Bersama: Jaga Supremasi Sipil, Jaga NKRI, Jaga Demokrasi, dan Sahkan RUU Ketenagakerjaan yang Berpihak pada Pekerja Indonesia!

Dani - media brigadespsi


1 Comments

  1. Buruh BERSATU Tak Bisa DIKALAHKAN

    BERSERIKAT KUAT DAN BERMARTABAT

    ReplyDelete
Previous Post Next Post