Media brigadespsi.org-Dengarkanlah suara yang bergaung dari lorong-lorong sejarah, suara pendiri bangsa kita, Bung Karno! Sebuah peringatan keras, sebuah titah suci yang wajib kita pahami hingga ke tulang sumsum:
"Soal Perburuhan bukan sekedar soal kesejahteraan Rakyat, namun ini soal keselamatan Negara."
Menggugat Logika Kaum Penindas, telah terlalu lama isu perburuhan dicerca, diremehkan, dan disempitkan hanya sebagai hitungan untung rugi di meja para kapitalis. Mereka menjadikannya sekadar urusan upah minimal atau cuti tahunan—seolah-olah nasib jutaan pekerja hanyalah angka statistik belaka! Ini adalah penghinaan terhadap martabat manusia dan pembusukan terhadap jiwa bangsa!
Hentikan pandangan picik itu! Bung Karno mengajarkan kita bahwa masalah buruh adalah garis depan pertahanan kedaulatan kita.
Api Keadilan Adalah Tiang Negara
Mengapa soal perburuhan adalah soal keselamatan Negara? Karena di dalam setiap peluh yang menetes, di dalam setiap tuntutan keadilan yang disuarakan, terkandung roh dan stabilitas republik ini!
* Jika Keadilan Mati di Pabrik, Demokrasi Akan Mati di Ibu Kota!
Negara yang membiarkan buruhnya hidup dalam cengkeraman eksploitasi, upah yang tidak layak, dan jaminan sosial yang rapuh, adalah negara yang sedang menggali kuburnya sendiri! Kesenjangan yang menganga bukan hanya menciptakan kemiskinan struktural, tapi juga menabur benih anarki sosial dan pemberontakan kolektif! Rakyat yang lapar adalah bom waktu bagi setiap rezim.
* Kesejahteraan Adalah Benteng Nasional!
Negara yang kuat bukan hanya diukur dari kekuatan militernya, tapi dari kemakmuran rakyatnya. Bagaimana mungkin kita membangun Indonesia yang Berdikari jika jantung ekonominya—para buruh, petani, dan nelayan—tercekik dalam kemelaratan? Buruh yang sejahtera adalah konsumen yang kuat, produktivitas yang tinggi, dan stabilitas politik yang terjamin. Inilah ketahanan nasional yang sesungguhnya!
Panggilan Pergerakan: Solidaritas untuk Kedaulatan!
Wahai kaum buruh! Wahai intelektual progresif! Wahai seluruh elemen pergerakan! Ini bukan lagi sekadar menuntut kenaikan upah, ini adalah perjuangan merebut kembali martabat bangsa!
Kita tidak berhadapan dengan sekadar pengusaha; kita berhadapan dengan sistem yang menindas—sebuah warisan kolonial yang menjelma menjadi neoliberalisme tiranik!
Bangunlah! Satukan barisan kita! Kikis habis politik pecah-belah yang sengaja diciptakan untuk melemahkan kita! Kita harus bergerak konprehensif—tidak hanya di jalanan dan pabrik, tetapi di parlemen, di meja perundingan, dan di setiap ruang keputusan publik!
Ingatlah! Setiap hak yang kita perjuangkan hari ini, setiap solidaritas yang kita rajut, adalah investasi bagi tegaknya cita-cita Proklamasi!
Jika kita gagal menjamin keadilan bagi kaum pekerja, maka kita telah gagal mengamankan Negara Kesatuan Republik Indonesia!
Maka, kibarkan panji pergerakan! Berjuanglah tanpa henti! Keadilan bagi Buruh, Keselamatan bagi Negeri!
Jadikanlah setiap pabrik adalah benteng, setiap serikat adalah panji, dan setiap tetes keringat adalah sumpah setia: Bahwa hanya dengan Keadilan Buruh yang tegak, Republik ini akan benar-benar selamat dari kehancuran!
HIDUP BURUH! HIDUP RAKYAT! MERDEKA!
Dani - media brigadespsi.org
Sudah seharusnya kita berdiri dengan kaki sendiri di negeri sendiri
ReplyDelete